Tim ini diketuai oleh Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc. dengan anggotanya Dr.rer.pol. Wildan Syafitri, SE., ME., dan Nugroho Suryo Bintoro, SE., M.Ec.Dev., Ph.D
Kegiatan bertajuk “Integrasi Pengembangan Agribisnis dalam Perencanaan dan Penganggaran Desa” tersebut dilaksanakan di Desa Sukoanyar, Kec. Pakis, Kab. Malang, Senin (6/9/2021).
Pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu. Sedangakan pada tahun ini, kegiatan pengabdian memiliki tujuan agar desa lebih bisa mengembangkan agribisnis yang menjadi unggulannya selama ini melalui komoditas daun pisang.
Selaku pihak yang berdiri untuk membantu masyarakat, desa diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat guna meningkatkan perekonomian warga setempat melalui program-program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
Pada kegiatan inilah, para dosen yang diketuai oleh Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., memberikan arahan dan pengarahan mengenai perencanaan dalam peningkatan komoditas daun pisang agar mampu bertahan dan berkompetisi dalam pasar era modern saat ini.
Dikatakan harus mampu bertahan di era modern ini karena telah ada banyak komoditas pengganti terhadap daun pisang yakni kertas minyak, styrofoam box, dan sebagainya yang secara langsung menyebabkan turunnya permintaan terhadap daun pisang.
Namun daun pisang memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki produk lain sehingga daun pisang tetap memiliki pasar tersendiri hingga bertahan saat ini.
Upaya yang dilakukan oleh tim abdi masyarakat dari Jurusan Ilmu Ekonomi di Desa Sukoanyar tidak berhenti dengan pemberian arahan melalui perencanaan semata akan tetapi juga bagaimana desa mampu menganggarkan para masyarakat yang bergerak dan memproduksi daun pisang dengan memberikan gambaran apabila desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) turut serta dalam mengembangkan komoditas tersebut.
Sehingga, peran perangkat Desa tidak secara langsung memberikan bantuan kepada masyarakat namun melalui BUMDes agar tidak menyalahi peraturan yang diterbitkan pemerintah selama ini.
Sambutan baik diberikan oleh masyarakat terhadap kegiatan ini yang dibuktikan dengan hadirnya sejumlah warga yang mewakili elemen masyarakat antara lain Kepala Desa, Sekretaris Desa, Sekretaris BUMDEs, beberapa perwakilan karangtaruna setempat dan perwakilan produsen daun pisang.
Guna mengoptimalkan hasil dan tujuan dalam rangka membangun masyarakat Indonesia, maka kegiatan ini tidak akan berhenti pada tahapan ini saja akan tetapi Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB menindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama untuk melanjutkan ke tahap yang lebih detail.
Diharapkan keberadaan Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB yang terjun langsung ke masyarakat dapat dirasakan secara nyata dan berdampak positif baik bagi lingkungan akademik, masyarakat desa maupun perekonomian Indonesia.
Tim ini diketuai oleh Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc. dengan anggotanya Dr.rer.pol. Wildan Syafitri, SE., ME., dan Nugroho Suryo Bintoro, SE., M.Ec.Dev., Ph.D
Kegiatan bertajuk “Integrasi Pengembangan Agribisnis dalam Perencanaan dan Penganggaran Desa” tersebut dilaksanakan di Desa Sukoanyar, Kec. Pakis, Kab. Malang, Senin (6/9/2021).
Pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu. Sedangakan pada tahun ini, kegiatan pengabdian memiliki tujuan agar desa lebih bisa mengembangkan agribisnis yang menjadi unggulannya selama ini melalui komoditas daun pisang.
Selaku pihak yang berdiri untuk membantu masyarakat, desa diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat guna meningkatkan perekonomian warga setempat melalui program-program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
Pada kegiatan inilah, para dosen yang diketuai oleh Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., memberikan arahan dan pengarahan mengenai perencanaan dalam peningkatan komoditas daun pisang agar mampu bertahan dan berkompetisi dalam pasar era modern saat ini.
Dikatakan harus mampu bertahan di era modern ini karena telah ada banyak komoditas pengganti terhadap daun pisang yakni kertas minyak, styrofoam box, dan sebagainya yang secara langsung menyebabkan turunnya permintaan terhadap daun pisang.
Namun daun pisang memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki produk lain sehingga daun pisang tetap memiliki pasar tersendiri hingga bertahan saat ini.
Upaya yang dilakukan oleh tim abdi masyarakat dari Jurusan Ilmu Ekonomi di Desa Sukoanyar tidak berhenti dengan pemberian arahan melalui perencanaan semata akan tetapi juga bagaimana desa mampu menganggarkan para masyarakat yang bergerak dan memproduksi daun pisang dengan memberikan gambaran apabila desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) turut serta dalam mengembangkan komoditas tersebut.
Sehingga, peran perangkat Desa tidak secara langsung memberikan bantuan kepada masyarakat namun melalui BUMDes agar tidak menyalahi peraturan yang diterbitkan pemerintah selama ini.
Sambutan baik diberikan oleh masyarakat terhadap kegiatan ini yang dibuktikan dengan hadirnya sejumlah warga yang mewakili elemen masyarakat antara lain Kepala Desa, Sekretaris Desa, Sekretaris BUMDEs, beberapa perwakilan karangtaruna setempat dan perwakilan produsen daun pisang.
Guna mengoptimalkan hasil dan tujuan dalam rangka membangun masyarakat Indonesia, maka kegiatan ini tidak akan berhenti pada tahapan ini saja akan tetapi Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB menindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama untuk melanjutkan ke tahap yang lebih detail.
Diharapkan keberadaan Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB yang terjun langsung ke masyarakat dapat dirasakan secara nyata dan berdampak positif baik bagi lingkungan akademik, masyarakat desa maupun perekonomian Indonesia.