Perkembangan ekonomi di Indonesia kini tengah pesat. Berbagai sektor terus tumbuh dengan relatif stabil, mengakibatkan sumber daya manusia dari berbagai negara melirik Indonesia sebagai negara yang potensial untuk mereka berkarir. Untuk berkarir di dunia bisnis, pengetahuan, ilmu, dan kompetensi yang mumpuni mutlak dibutuhkan. Merupakan hal wajar apabila di berbagai negara, khususnya di Australia, Inggria dan Amerika Serikat, jurusan yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan bisnis sangat populer serta diminati para pelajar. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Kym Fraser dalam Kuliah Perdana Program Magister FEB UB. Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Utama pada tanggal 18 September 2014 ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa S-2 FEB UB. Mereka tampak antusias mendengarkan berbagai materi yang disampaikan oleh dosen dari University of South Australia tersebut. Kuliah perdana ini dimoderatori oleh Ketua Program Magister Akuntansi. Ali Djamhuri, S.E., M.Com., Ph.D., CPA., Ak. Beberapa hal disampaikan oleh Prof Kym yaitu mengenai kualifikasi tenaga kerja bidang bisnis yang semakin meningkat, dan prospek berbagai jurusan ekonomi dan bisnis. Terlebih lagi setelah sejumlah negara menerapkan pasar bebas, tidak hanya untuk barang, namun juga tenaga kerja. Melihat fenomena ini, Prof Kym memotivasi para peserta kuliah perdana untuk belajar lebih giat. Beliau juga memuji FEB UB sebagai salah satu institusi pendidikan ekonomi dan bisnis terbaik di Indonesia, dan Kota Malang sebagai kota yang sangat layak huni. Kemudian para mahasiswa diingatkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. “English is not best languange, but English is global languange”, ujar Prof Kym. Maka mau tidak mau, bahasa Inggris harus dipelajari untuk karir yang lebih baik. Ditambahkan oleh Prof Kym, pengalaman internasional seperti belajar di luar negeri adalah pengalaman berharga yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa inggris, mempelajari budaya dan kehidupan sosial negara lain, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman lingkungan bisnis , hukum dan peraturan di negara lain, serta kesempatan untuk membangun jaringan secara global. Pada akhir materi, Prof Kym meyakinkan para mahasiswa bahwa Indonesia mampu menjadi salah satu negara maju, asalkan senantiasa berusaha menjadi lebih baik. (azm)