PMK Maleakhi adalah lembaga semi-otonom yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang berfokus pada pembinaan kerohanian bagi mahasiswa-mahasiswa Kristen. Sejak didirikan pada tahun 1979, PMK Maleakhi memiliki visi untuk menjadikan mahasiswa Kristen di FEB-UB sebagai duta Kristus yang membawa kebenaran dan kasih Allah ke dalam lingkungan mereka. Visi ini tercermin dalam berbagai kegiatan yang mereka selenggarakan, termasuk perayaan Natal yang bertujuan untuk mengingatkan kembali makna sejati dari Natal. Perayaan Natal seringkali hanya dipandang sebagai momen untuk berkumpul dan merayakan sukacita dengan orang terdekat, namun seringkali esensi sejati dari Natal itu sendiri terlupakan. Natal seharusnya bukan hanya tentang bersenang-senang dan hiburan, tetapi tentang berbagi sukacita, kedamaian, dan kasih kepada sesama. Oleh karena itu, PMK Maleakhi mengambil langkah untuk menggelar perayaan Natal dengan konsep yang lebih mendalam, yakni dengan melibatkan seluruh anggota Maleakhi dalam bentuk tindakan nyata yang membawa kasih Allah ke lingkungan mereka. Dalam perayaan ini, anggota Maleakhi diharapkan untuk tidak hanya merayakan Natal secara ritual, tetapi juga mengekspresikan kasih Allah melalui aksi konkret yang membawa damai dan sukacita kepada orang lain. Konsep ini memiliki beberapa keunggulan. Pertama, dengan melibatkan anggota dalam tindakan nyata, perayaan Natal menjadi lebih berarti karena tidak hanya menjadi sebuah seremoni, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar. Ini juga mengingatkan anggota tentang pentingnya mengaplikasikan ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, acara seperti ini dapat membangun rasa kebersamaan dan solidaritas di antara sesama anggota PMK Maleakhi, serta mendorong mereka untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain. Namun, ada juga beberapa tantangan yang mungkin muncul. Salah satunya adalah bagaimana memastikan bahwa setiap anggota benar-benar memahami esensi Natal yang ingin dibagikan melalui kegiatan ini. Dalam beberapa kasus, bisa jadi perayaan Natal yang melibatkan aksi sosial justru menjadi terkesan formalitas atau sekadar kewajiban tanpa menggugah perubahan internal pada diri anggota. Selain itu, meskipun tujuan dari kegiatan ini mulia, sulit untuk mengukur sejauh mana dampak nyata yang dihasilkan dari aksi sosial yang dilakukan. Secara keseluruhan, kegiatan perayaan Natal yang melibatkan aksi sosial ini memiliki potensi untuk mendalami makna sejati Natal dan menyebarkan damai serta sukacita kepada sesama. Dengan tetap menjaga keseimbangan antara perayaan rohani dan tindakan nyata, PMK Maleakhi dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain dalam menjalani kehidupan yang lebih berbasis kasih dan pelayanan.