Management Entrepreneur Days (MED) adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. MED merupakan sebuah kompetisi ide bisnis yang juga sebagai wadah pengaplikasian teori dan ilmu manajemen mahasiswa jurusan Manajemen yang terintegrasi dengan mata kuliah Laboraturiom Kewirausahaan. MED setiap tahunnya selalu membawa tema baru yang berbeda dan menghasilkan ide-ide bisnis yang segar dari mahasiswa jurusan Manajemen FEB UB yang kemudian dipamerkan di stand yang didirikan dan nantinya akan dinilai oleh juri-juri yang berkompeten di bidangnya. Kompetisi yang diperlombakan antara lain, Stand terfavorit, Ide bisnis terbaik, dan Video business profile terbaik.
Setelah tahun lalu mengangkat tema Technopreneur, MED 2018 kali ini mengangkan tema Sociopreneurship, dengan tagline “Sociopreneurship: Give Your Kindness, Get Your Hope”. Sociopreneurship merupakan sebuah bisnis yang tidak hanya menghasilkan profit namun juga memberi keberdampakan sosial bagi sekitarnya. Diharapkan melalui MED 2018 ini, mahasiswa jurusan Manajemen mampu membangun bisnis yang tidak hanya menghasilkan profit bagi perusahaan, namun juga mampu meneyelesaikan masalah sosial dan meningkatkan taraf ekonomi di lingkungan sekitarnya. MED 2018 dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, yakni mulai tanggal 2 hingga 3 Mei 2018, di lapangan parkir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Sekitar 56 stand sociopreneur dihadirkan di MED 2018, Salah satunya stand Hidring: Hidroponik Sharing. Ismelia Novitasari selaku ketua dari Hidring menjelaskan bahwa Hidring merupakan sebuah bisnis yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat kota Malang khususnya urban farming bahwa sayuran dengan sistem hidroponik lebih sehat, dan juga dapat dilakukan dimanapun dan dengan peralatan yang seadanya. Ketika ditanya terkait acara MED 2018, Ismel mengatakan “Seru banget, kita dapet paket komplit, makanan, sharing ilmu, mencoba kreatif dan meningkatkan kepekaan sosial. Dari MED belajar hidup sehat itu ga mahal, cukup dengan ketelatenan, dari MED juga aku belajar kepekaan sosial untuk memperhatikan semua teman-teman dalam bersosialisasi dengan pembeli, cara mereka menawarkan dagangan, dan ide-ide baru yang dimunculkan.” Kemudian ia menambahkan, Temanya bagus sih, soalnya lebih banyak mengharuskan kita sebagai agent of change lebih aktif ke masyarakat, jadi lebih gimana caranya memberdayakan masyarakat dan setidaknya membantu memberikan beberapa solusi untuk permasalahan mereka.”
Selanjutnya ada stand Pondok Aksara yang juga turut serta di acara MED 2018. Achmad Syamsul Maarif (Manajemen 2015) selaku ketua dari Pondok Aksara menjelaskan bahwa Pondok Aksara adalah sebuah bisnis yang berangkat dari permasalahan pendidikan di kota Malang, dimana banyak anak-anak yang masih tidak mampu untuk mengenyam pendidikan. Tidak hanya itu, Pondok Aksara juga lahir dari permasalahan limbah plastik yang masih sulit terasi, “Pondok Aksara adalah sejenis rumah belajar untuk anak-anak yang berada pada jenjang sekolah dasar, dan sistem pembayaran menggunakan sampah plastik. Tidak hanya anak-anak, tapi orang tua juga kita berikan pelajaran berupa keterampilan seperti menyulam, merajut, dan semacamnya.”
Tidak hanya menghadirkan stand-stand sociopreneur, MED 2018 juga menghadirkan berbagai hiburan yang turut memeriahkan kegiatan MED 2018, seperti penampilan dari EDC FEB UB, Home band FEB UB, dan bintang tamu antaralain, Sal Priadi, Equinox (Pemenang MLD jazz project Band Competition season 3) ft Windy Hariadi (Pemenang MLD jazz project Vocalis season 3), dan Bayu Priaganda (Pemenang gitaris se-Asean).
Kegiatan MED 2018 ditutup dengan sambutan oleh perwakilan jurusan Manajemen, bapak Sigit Pramono, SE., MSc. dengan mengumumkan tema MED tahun depan yang mengangkat tema Indonesian Culture Heritage. Diharapkan dengan diumumkannya tema MED tahun depan, mahasiswa jurusan Manajemen yang mengambil mata kuliah Laboraturium Kewirausahaan dapat mempersiapkan ide bisnis yang akan dijalankan dengan baik dan matang.