Livery merupakan seragam atau corak khas dalam sebuah produk seni. Beberapa perusahaan otobus memiliki ciri khas livery masing –masing pada busnya berupa corak warna di badan bus. Hal ini digunakan untuk memberi identitas dari bus milik perusahaan. Selain itu pemberian livery ini bertujuan untuk menarik para calon penumpang.
Pratama Yoga, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jurusan Ilmu Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan ini merupakan salah satu pembuat livery bis yang sudah malang melintang di dunia livery. Pria yang akrab diapnggil Yoga ini terjun dalam dunia livery karena memiliki hobi menggambar sejak kecil. Saat SMP dia mendalami dunia desain dengan modal hobi dan pelajaran komputer yang ada di sekolahnya.
Hobi yang sudah lama ini akhirnya membuahkan pundi pundi rupiah. “Orderan setiap bulan memang tidak menentu, namun cukup untuk kebutuhan hidup saya dan membayar kuliah” ujar pria kelahiran Madiun ini. Selain itu, dia juga mendapatkan pengalaman bertemu dengan para pemilik perusahaan bis dari berbagai daerah. Selain berbagi pengalaman, dari sinilah orderan itu muncul.
Hambatan yang di kadangkala di alaminya adalah banyaknya customer yang tidak menghargai karya. Bahkan dalam beberapa kasus ada yang tidak melunasi pembayaran yang telah disepakati sebelumnya. Komeptitor yanga da bahkan rela membanting harga jauh dari pasaran sehingga mematikan pelaku usaha lainnya termasuk dia.
Namun konsisten dan terus berusaha serta belajar menjadi modal Yoga untuk tetap eksis di dunia livery ini. “Semoga dunia bis menjadi semakin kreatif dan menarik kedepannya” tutupnya. (fz)