
Malang, 29 Oktober 2025 – Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya
Khidmat sekaligus inspiratif. Itulah suasana Rapat Terbuka SAF dalam rangka Dies Natalis ke-64 FEB UB yang digelar di Gedung Widyaloka. Acara dibuka oleh Ketua Senat FEB UB, Prof. Dr. Agus Suman, S.E., DEA, disusul sambutan Dekan FEB UB, Abdul Ghofar, S.E., M.Si., M.Acc., DBA., Ak., CA. yang menggulirkan gagasan strategis untuk menghidupkan kembali mata kuliah koperasi agar semakin relevan dengan kebutuhan bangsa dan dinamika ekonomi kerakyatan.
Hadir sebagai tamu kehormatan Menteri Koperasi Indonesia, Dr. Fery Juliantono, S.E., Ak., M.Si., serta Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan dukungan terhadap agenda besar penguatan koperasi. “Saya mendukung rencana besar pemerintah untuk menghidupkan kembali koperasi, karena dengan adanya koperasi kota bisa hidup. Kita ingin menjadikan koperasi ini sebagai living laboratory—tempat riset bagi dosen dan mahasiswa,” ujarnya.

Puncak acara diisi orasi ilmiah dari Menteri Koperasi bertema “Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi Melalui Koperasi.” Beliau memetakan tantangan global di sektor pangan dan energi, lalu memaparkan pelaksanaan program Asta Cita sebagai kerangka solusi. Dengan analogi yang membumi, ia menegaskan daya kolektif gerakan koperasi: “Koperasi adalah alatnya orang yang lemah, alatnya bangsa yang lemah. Seperti lidi—satu lidi itu lemah; tetapi ketika puluhan, ratusan lidi disatukan, ia menjadi alat yang membantu kita. Inilah konsep koperasi: dari ekonomi yang lemah menjadi ekonomi yang kuat.” Ia menambahkan, “Penguatan koperasi bukan sekadar program strategis nasional, tetapi gerakan negara. Jika kita saling menguatkan dan tolong-menolong, kita punya kesempatan besar mengembalikan arah ekonomi.” Menutup orasi, beliau menegaskan, “Saya mendukung pengembalian mata kuliah koperasi, dan dengan sangat terbuka UB menjadi mitra strategis Koperasi Indonesia.”

Selepas orasi, rangkaian dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kepada Menteri. Momen potong tumpeng oleh Ketua Senat FEB UB menandai syukur bertambahnya usia FEB UB, disusul persembahan hangat dari Paduan Suara FEB UB.
Sebagai penutup, panitia mengumumkan apresiasi Kontributor IKU FEB UB 2025. Departemen Akuntansi meraih Juara Umum sekaligus memenangi kategori Mahasiswa melakukan pembelajaran di luar program studi, Mahasiswa inbound, Jumlah dosen asing, dan Dosen bersertifikat kompetensi/profesi yang diakui dunia usaha dan dunia industri. Penghargaan diterima oleh Ketua Departemen Akuntansi, Yeneny Widya Prihatiningtias, S.E., M.SA., DBA., Ak., bersama Sekretaris Departemen, Dr. Sari Atmini, S.E., Ak., M.Si.

Departemen Ilmu Ekonomi mencatat kemenangan pada kategori Kemitraan departemen, Persentase mahasiswa lulus tepat waktu, dan Jumlah seminar internasional. Penghargaan diwakili oleh KPS S1 Ekonomi Pembangunan, Al Muizzuddin Fazaalloh, S.E., M.E., Ph.D. Adapun Departemen Manajemen unggul pada kategori Jumlah pengajar dari kalangan praktisi, yang diterima oleh Ketua Departemen Manajemen, Dr. Nanang Suryadi, S.E., M.M. Pada tingkat individu, Prof. Ananda Sabil dianugerahi Dosen dengan publikasi Scopus terbanyak dan h-index tertinggi, menegaskan produktivitas riset FEB UB.
Melalui rangkaian Rapat Terbuka SAF hingga apresiasi IKU, Dies Natalis ke-64 FEB UB menegaskan arah besar fakultas: menghubungkan kelas, riset, dan kemitraan, menghadirkan koperasi sebagai laboratorium hidup di kampus, serta membangun budaya kinerja yang terukur, kolaboratif, dan berdampak bagi masyarakat.









