Malang – Pada tanggal 17 September 2019 Program Studi Ekonomi Islam mengadakan Seminar Nasional yang mana juga merupakan rangkaian acara dari Sarasehan Ekonomi Islam 2019. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah Quantum Leap Ekonomi Islam di Era Disruptive Innovation, Penguatan Sistem Ekonmi Islam di Masa Depan.
Acara diawali dengan bacaan tilawah terkait ayat yang membahas haramnya riba lalu dilanjutkan hiburan tari oleh EDC Brawijaya. Kemudian, sambutan dari Saudara Fauzam selaku Ketua Pelaksana Sarasehan Ekonomi Islam 2019 yang berharap dengan adanya acara ini dapat terjalin silaturahmi diantara mahasiswa antar angkatan di program studi ekonomi islam, maupun silaturahmi antara mahasiswa dengan dosen. Bapak Arief Hutoro selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam pun menyampaikan sambutannya pada sesi selanjutnya, beliau berharap para mahasiswa baru benar-benar memahami ekonomi islam beserta perkembangan ke depannya.
Acara inti berupa seminar disampaikan oleh Bapak Gunawan Arifin selaku Executive Director Indonesia Sharia Fintech Association (AFSI) yang mewakili sudut pandang praktisi, serta Bapak Dr. Muhammad Abduh mewakili sudut pandang akademisi yang merupakan Program Leader Accounting School of Bussiness and Economics Universiti Brunei Darussalam.
Saat ini, Halal Finance Indonesia masih jauh tertinggal, masih berada di 10 besar. Sedangkan Malaysia telah mencapai nomor 1. Untuk melakukan percepatan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi. Karena teknologi adalah hal yang borderless. Bisa menembus batas ruang dan waktu, sehingga dapat memudahkan kehidupan sehari-hari. Saat ini pemerintah juga telah membuat Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 dengan target 2045 Indonesia menjadi kekuatan ekonomi syariah dunia.
Peserta acara ini sangat antusias utamanya saat sesi tanya jawab. Ruangan Aula Gedung F lantai 7 FEB UB pun tampak terisi penuh oleh mahasiswa yang ingin tahu lebih lanjut mengenai ekonomi islam beserta perkembangannya. Ke depannya kita perlu menjadi agen-agen yang terlibat dalam pengembangan ekonomi islam. Baik di Indonesia maupun secara luas di dunia.