Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) FoSSEI XVIII 2019

Kegiatan acara lomba Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) FoSSEI XVIII 2019 dimulai dari hari Jumat tanggal 12 April 2019 hingga hari Selasa tanggal 16 April 2019. Kegiatan ini diadakan di Universitan Airlangga Surabaya. Delegasi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang mengikuti ajang lomba ini ada sebanyak 4 tim, yang terdiri dari 2 tim untuk cabang lomba olimpiade ekonomi islam dan 2 tim untuk cabang lomba simposium. Total keseluruhan delegasi yang ikut lomba TEMILNAS sebanyak 12 mahasiswa yang sudah terseleksi. Berikut adalah nama – nama delegasi yang mengikuti lomba TEMILNAS FoSSEI XVIII 2019 :

TIM 1 OLIMPIADE :

  1. Muhammad Syauqy Alghifary (NIM 185020500111017)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  2. Hasna Mumtaz Nastiti (NIM 185020507111007)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  3. Muhammad Fadhiilah Djunaidi (NIM 185020301111061)  Mahasiswa  Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

TIM 2 OLIMPIADE :

  1. Gio Alpri Naldi (NIM 185020500111034)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  2. Dzuliyati Kadji (NIM 185020500111033)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  3. Fifi Alfina Yahya (NIM 185020501111006)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

TIM 1 SIMPOSIUM KARYA TULIS ILMIAH :

  1. Mohammad Daffa Pratama (NIM 185020500111012)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  2. Eva Aprilia (NIM 175020400111023)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  3. Aninditya Pulungsari (NIM 185020201111013)  Mahasiswa  Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

TIM 2 SIMPOSIUM KARYA TULIS ILMIAH :

  1. Ainul Haq Hakim Tiro Al-Makassariy (NIM 185020101111030)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  2. Daffa At Thariq (NIM 185020401111034)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
  3. Khansa Dzakiyah Branitasandini (NIM 185020507111009)  Mahasiswa  Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Pada hari pertama tepatnya hari jumat, para delegasi diberangkatkan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis menuju ke tempat penginapan. Kegiatan selanjutnya yakni Technical Meeting. Technical Meeting dimulai pada pukul 20.00 hingga selesai. Kemudian pada hari Sabtu, 13 April 2019 para peserta dibangunkan pada pukul 03.00 untuk mengikuti kegiatan qiyamul lail dan dilanjutkan dnegan sholat subuh berjamaah. Pukul 06.00 para peserta diberangkatkan ke lokasi lomba. Peserta lomba olimpiade menuju ke asrama haji untuk melakukan babak penyisihan, peserta lomba BP melakukan presentasi dan peserta lomba Simposium menghadiri kegitaan Blueprint dan lokakarya kaderisasi. Pada babak penyisihan 2 tim delegasi dari CIES FEB UB lolos ke babak perempat final. Pada babak perempat final 2 tim dari delegasi CIES FEB UB tidak dapat lolos lagi ke babak selanjutnya. Kemudian 10 tim terbaik yang terpilih akan melanjutkan ke babak semifinalis dan akan dipilih lagi menjadi 3 tim terbaik untuk merebutkan juara 1, 2, dan 3 pada babak final. Pada saat itu juga peserta lomba bussines plan juga melakukan presentasi atas hasil karya – karya mereka masing – masing. Pada pukul 17.00 para peserta dipulangkan ke penginapan untuk istirahat.

Hari kedua tepatnya hari Minggu tanggal 14 April 2019, peserta dibangunkan jam 03.00 untuk melakukan kegiatan qiyamul lail dan dilanjutkan dengan sarapan pagi. Kemudian pada pukul 07.00 peserta simposium diberangkatkan ke lokasi lomba untuk melakukan presentasi sesuai dnegan komisi nya. Pada hari Senin tanggal 15 April 2019 peserta ikut serta dalam acara seminar internasional yang isinya :

PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL DI INDONESIA MELALUI OPTIMALISASI ZISWAF DAN SOCIOPRENEUR

Di Indonesia, industri halal belum diterapkan secara maksimal. Padahal Indonesia adalah negara dengan konsumen terbesar produk makanan halal dunia dengan nilai ekonomi mencapai 197 miliar dolar AS, disusul Turki yang mencapai 100 miliar dolar AS. Ironisnya, Indonesia sendiri masih berada di peringkat 10 dalam pasar Industri halal dunia. peringkat pertama dipegang oleh Malaysia yang sekarang ini sedang mengembangkan industri halalnya secara masif. Lalu peringkat selanjutnya adalah Emirat Arab, Bahrain, Saudi Arabia, Pakistan, Oman, Kuwait, Qatar, dan Jordan. Padahal, jika digerakkan dengan baik Indonesia sangat berpotensi sebagai peringkat pertama dalam pasar industri halal dunia, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dengan jumlah penduduk 85,2 persen atau sebanyak 200 juta jiwa dari total penduduk Indonesia yang mencapai 235 juta jiwa. Angka tersebut setara dengan jumlah muslim di enam negara Islam, yaitu Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Malaysia dan Turki.

Untuk memulai industri halal, dibutuhkan investasi yang tidak sedikit. Mungkin lebih besar dari jenis industri yang lain. Karena banyak yang harus menjadi perhatian ketika menerapkan industri ini. produk halal bukan hanya identik bagi masyarakat muslim saja, karena produk halal diharapkan diartikan dengan proses pembuatan produk dengan treatment  yang lebih baik karena jaminan sebuah produk tersebut halal atau tidak ditentukan oleh banyak hal, dimulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, packaging, hingga ke logistiknya. Pengembangan zona kawasan industri halal ini bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga bertujuan memiliki produk yang berorientasi ekspor terutama ke negara-negara di kawasan Timur Tengah yang saat ini masih didominasi oleh produk halal buatan Tiongkok dan Thailand.

Kemudian dilanjutkan dengan acara gala diner pada malam harinya. Pada hari selasa tanggal 16 April 2019 peserta persiapan untuk keberangkatan fieldtrip dan dilanjutkan dnegan kepulangan ke tempat tinggal masing – maisng.

Scroll to Top
Skip to content