Budaya berhutang sudah menjamur di masyarakat Indonesia. Korban yang sering terjerat hutang paling banyak dari ibu-ibu rumah tangga. Tak jarang mereka berakhir dengan bercerai, meninggalkan keluarganya, bahkan bunuh diri. Tetapi, segala permasalahan pasti ada solusinya. Tak hanya solusi, pencegahan terhadap hutang sedang digalakkan oleh 4 mahasiswi Akuntansi dan 2 mahasiswa Manajemen, Universitas Brawijaya. Mereka sedang melaksanakan edukasi kepada ibu-ibu rumah tangga di Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Edukasi itu merupakan edukasi dan literasi keuangan rumah tangga guna meminimalisir peran rentenir menggunakan pendekatan sosial. Mereka menganggap hal ini sangat penting karena ibu-ibu rumah tangga masih kurang literasi mengenai keuangan.
Ide edukasi dan literasi keuangan rumah tangga ini diisi dengan video dan materi terkait pencegahan rentenir dan pengelolaan keuangan rumah tangga. Diah yang sebagai ketua kelompok menekankan bahwa sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya hendaknya dapat membantu masyarakat dalam edukasi keuangan. Diah menambahkan bahwa Ia dan teman-temannya juga memberikan arahan dalam pembuatan lembaga keuangan baru. Lembaga keuangan itu harapannya dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pinjaman dana tanpa perlu dibebani bunga yang menjerat.
Tak hanya tertarik, ibu-ibu Desa Turirejo juga menyambut baik sosialisasi dari Diah dan teman-teman. Meskipun dengan kondisi Pandemi COVID-19, Diah dan teman-teman tidak putus asa dalam mengedukasi ibu-ibu melalui layanan pertemuan virtual yang saat ini dapat digunakan secara gratis. Harapan Diah dan teman-teman semoga tidak hanya sekedar penelitian biasa, ide ini juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kedepannya dan dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai hutang.
Oleh : Niluh Maharani Safitri (niluhnoni12@gmail.com)