Malang, 8 Juli 2025 — Universitas Brawijaya (UB) menghadirkan terobosan akademik melalui orasi ilmiah Prof. Dr. Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak., guru besar bidang Ilmu Akuntansi Keperilakuan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dalam pidatonya bertajuk “WETON‑HEPTAGON MODEL (WHM): Pendekatan Baru dalam Deteksi Fraud Berbasis Kearifan Lokal”, ia memperkenalkan model inovatif yang memadukan aspek budaya dan teori akuntansi modern dalam mencegah kecurangan keuangan.

Model WHM dikembangkan dari Fraud Hexagon Theory—yang mencakup tekanan, peluang, rasionalisasi, kemampuan, arogansi, dan kolusi—dengan menambahkan elemen ketujuh yaitu Weton, sistem perhitungan hari lahir dalam tradisi Jawa. Penambahan ini bertujuan meningkatkan akurasi deteksi fraud melalui pemahaman karakter individu dalam konteks budaya lokal.

Menurut Prof. Lilik, elemen Weton memungkinkan organisasi untuk:

  • Melakukan pencegahan yang lebih personal dan efektif
  • Mengidentifikasi dini individu yang berpotensi melakukan fraud
  • Membangun strategi mitigasi yang kontekstual dengan nilai budaya
  • Menyediakan framework analisis risiko fraud yang lebih menyeluruh

WHM dibangun berdasarkan asumsi bahwa karakter individu yang dipengaruhi oleh Weton dapat menjadi indikator keberpotensiannya terhadap tindakan fraud. Model ini ditargetkan untuk digunakan dalam sistem rekrutmen karyawan dan mekanisme deteksi awal di berbagai organisasi.

Prof. Lilik menyatakan bahwa model ini masih dalam tahap penerapan awal dan membutuhkan validasi empiris lanjut. Ia mengajak akademisi dan praktisi untuk bergabung dalam pengembangan WHM agar dapat diimplementasikan secara lebih luas.

Scroll to Top
Skip to content