Malang, 25 Februari 2025 – Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan tujuh guru besar lintas disiplin ilmu dalam upaya memperkuat kontribusi riset dan inovasi untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”. Acara yang berlangsung di Gedung Samantha Krida ini menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pembangunan nasional melalui pemikiran strategis.

Ke-7 profesor yang dikukuhkan berasal dari berbagai fakultas, seperti FMIPA, FIA, FEB, dan FP. Salah satu di antaranya adalah Prof. Dr. Susilo, S.E., M.S., yang menjabat sebagai profesor di bidang Perilaku Ketenagakerjaan. Dalam orasi ilmiahnya, ia memperkenalkan ‘Model Pengembangan Tenaga Kerja Terintegrasi dengan skema Hexa-Helix’, yang mengombinasikan ekonomi perilaku, teknologi modern, dan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan tenaga kerja yang adaptif dan relevan terhadap industri hilirisasi.

Prof. Susilo menjelaskan bahwa Hexa-Helix melibatkan enam elemen: tenaga kerja, pemerintah, dunia usaha, akademisi, media & masyarakat, dan lingkungan. Kolaborasi ini, didukung oleh teknologi seperti IoT dan AI, bertujuan untuk memetakan kebutuhan keterampilan dan mengevaluasi keberhasilan pelatihan tenaga kerja. Meski mendapat apresiasi tinggi, ia juga menyoroti tantangan seperti infrastruktur teknologi yang belum merata dan potensi eksklusi sosial bagi daerah terpencil.

Dengan institusionalisasi tujuh profesor tersebut, UB berharap gagasan-wawasan berbasis riset yang dihasilkan dapat berperan sebagai katalis dalam pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia. Khususnya, ide-ide strategis seperti yang dikemukakan Prof. Susilo dinilai penting untuk membangun sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan global dan mendorong hilirisasi industri nasional.

Scroll to Top
Skip to content