“Bersahabat dengan budaya sendiri adalah modal dikenal dunia”
Ada yang berbeda dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya kemarin Hari Jum’at, tanggal 30 Agustus 2019. FEB UB dipenuhi oleh mahasiswa mahasiswi yang mengenakan batik. Batik merupakan salah satu warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah diakui dunia.
FEBerbatik merupakan salah satu gerakan yang diusung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UB 2019. Gerakan ini diselenggarakan dengan dipakainya batik setiap hari Jum’at oleh seluruh KM FEB UB. Batik merupakan simbol cinta tanah air yang warisannya harus dilestarikan. FEBerbatik juga didukung oleh peraturan maba terbaru yang mewajibkan maba memakai batik setiap hari Jum’at. Hal ini dapat dilihat dari salah satu nilai PKK MABA FEB UB 2019 yang membawa nilai nasionalisme. Harapannya dengan mengenakan pakaian batik setiap hari Jum’at dapat membuat maba bangga terhadap budaya negara sendiri.
Salah satu maba yang ditemui usai kelas yaitu Luthfi Ridhoul Aziz, Eka Diassaputra, dan Nurul Anisa juga mendukung Gerakan Jum’at Berbatik ini. Menurut mereka sebagai mahasiswa baru Jurusan Akuntansi 2019, memakai batik membuat maba terlihat bervariasi. Setiap hari mereka hanya melihat teman-temannya yang memakai baju hitam putih. Hal itu membuat mereka bosan dan jenuh karena melihat outfit yang sama setiap hari. Mereka senang karena setiap hari Jum’at mereka dapat memadupadankan batik yang mereka punya dengan ketentuan PKK MABA FEB UB 2019 lainnya agar tidak bosan. Harapan dari mereka dengan adanya pemakaian batik ini dapat menjunjung nilai nasionalisme dari yang paling sederhana. Harapannya tidak hanya batik, tetapi budaya-budaya Indonesia lain dapat diaplikasikan dalam kehidupan berkuliah di FEB UB mendatang.