Berdasarkan data dari World Wide Fund for Nature (WWF) ADA 570,000 ton sampah plastic yang mendarat di laut tengah setiap tahun. Indonesia berada di peringkat kedua setelah China yang menyumbang sampah plastik sebesar 187,2 ton. Sampah plastik merupakan salah satu isu lingkungan yang cukup serius di Indonesia. Sampah plastic yang ada di laut akan menjadi sangat berbahaya karena polusi sampah tersebut akan masuk ke dalam tubuh ikan dan akhirnya kembali ke tubuh manusia.
Hal ini jugalah yang mendorong Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Inception Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya mengedepankan paperless. “Penugasan yang kita lakukan hamper semua sekitar 90% menggunakan google classroom sehingga meminimalkan penggunaan kertas”, ujar Anindhita Fanny, Kordinator Divisi Acara Inception. Selain ramah lingkungan, penggunaan google classroom untuk memudahkan penilaian sekaligus menghindari human eror.
Selain itu kegiatan ini juga mendorong tujuan fakultas untuk menjadi green faculty. “Kami sadar bahwa urgensi untuk green faculty tidak hanya main-main. Kami percaya sesuatu yang besar harus dimulai dari suatu yang kecil”, ungkap H. Imamal Alam, selaku ketua pelaksana Inception
Selain hemat plastik, dalam rangkaian kegiatannya sampah akan dipisahkan langsung antara kering dan basah sehingga sampah yang dapat didaur ulang akan diberikan ke pengepul untuk didaur ulang. (fz)