Malang – Jumat, 10 Mei 2019 telah berlangsung kuliah tamu Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB di Ruang Seminar lantai 3 Gedung Utama FEB UB. Kuliah tamu kali ini menghadirkan sosok yang luar biasa yakni Prof. Ahmad Erani Yustika selaku Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, Bapak Dr.rer.pol. Wildan Syafitri, SE.,MEc. Beliau sangat senang karena meskipun suasana bulan puasa namun audience tetap semangat dan sumringah dalam menghadiri acara yang berlangsung pada sore hari setelah ashar tersebut. Sementara itu moderator pada acara hari ini adalah Bapak Dias Satria.
Prof. Erani biasa beliau disapa membawakan sebuah judul yakni “Dinamika Perekonomian Global dan Indonesia”. Beliau bercerita bahwa terdapat dua hikmah dari krisis yang terjadi pada 1998 dan 2008. Krisis ‘98 membuat kita mengerti bahwa kebijakan yang seragam tersentralisasi akan tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada di daerah. Yang mana akhirnya melahirkan sebuah tuntutan untuk desentralisasi.
Kemudian, mengenai keadilan ekonomi. Sumber Daya Ekonomi jatuh pada segelintir orang akibat keputusan politik yang tak ada kontrol yang mana buah dari privilege ekonomi tertutup. Lanjutnya, iklim usaha tidak sehat akan membuat munculnya monopoli. Yang akhirnya lahirlah KPPU.
Beliau juga memaparkan bahwa dalam memompa ekonomi domestik, kita tak bisa hanya mengandalkan pasar internasional. Pilihannya tentu melakukan pembesaran kapasitas pasar ekonomi domestik yang dapat ditempuh lewat pembangunan infrastruktur, deregulasi peraturan yang berbelit, serta peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Pembangunan infrastruktur ini sudah sejalan dengan agenda jangka panjang. Karena negara-negara di dunia saat ini telah memikirkan ekonominya dalam jangka panjang pula, 2030 paling pendek. Dan yang paling panjang untuk tahun 2050.
Kegiatan ini juga memiliki sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh audience yang hadir. Peserta yang beruntung untuk bertanya pun di akhir acara ini berhak mendapatkan buku dari Prof. Erani. Karena keterbatasan waktu dan persiapan berbuka puasa, maka acara ini dicukupkan pada sekitar pukul 17.00, Prof. Erani tentu berharap dapat kembali hadir di lain kesempatan.