China merupakan salah satu negara dengan kondisi yang sulit untuk mencari makanan halal dan air di toilet. Namun hal ini tidak menyurutkan langkah Rina Ervina mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan untuk mengikuti kompetisi Write To China (WTC) 2019. Write To China merupakan kompetisi yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Chinese Embassy in Indonesia.
Pada tahap pertama, peserta harus men-submit essay. Untuk tahun ini sendiri, WTC mengangkat tema “Strengthening Indonesia-China Bilateral Relations”. Akhirnya, setelah beragam pertimbangan dia memilih untuk menulis esai dengan judul “CHINA-WAVE: MAKE INDONESIA-CHINA GREAT AGAIN” yang bertemakan tentang pop-culture. Asia Timur sarat akan dunia entertainmentnya, seperti Korea, Jepang, Taiwan, tapi tidak untuk China.
Dunia entertainment di China masih sangat tertinggal, sangat sedikit aktor/aktris/idol yang berkualitas dan populer sehingga banyak masyarakat lebih ter-influence oleh idol dari Korea, Jepang, atau Taiwan. Namun sayangnya, selama kurang lebih dua tahun terakhir konser K-Pop di banned dari China karena pemerintah China tidak ingin membayar devisa untuk kepentingan tersebut. Tapi hal tersebut sebenarnya dapat menjadi potensi entertainer lokal untuk berkembang dan memperkuat popularitasnya.
Kesempatan lolos menjadikan Rina mendapat hadiah berupa perjalanan ke China untuk mengunjungi beragam destinasi. Kota pertama yang dikunjungi adalah Beijing. Di Beijing Rina mengunjungi Tsinghua University, Huawei, The Great Wall, dan Forbidden City. Selain melakukan Forum Grup Discussion dan berdikusi mengenai beragam isu, kegiatan ini juga meningkatkan hubungan antara kedua delegasi.
Acara yang berlangsung di 2 negara dan 4 kota ini dilaksanakan pada 22 Maret hingga 12 April berakhir di Pulau Bali. Besar harapan Rina untuk mendapatkan kesempatan seperti ini lagi, “Semoga teman teman saya juga bisa menyusul seperti saya”, tutupnya. (fz)