FEB UB White Teks (1)

Kolaborasi Mahasiswa FEB dan FIB dalam Menyusun Strategi Pengembangan Farm Edutourism Dusun Brau Kota Batu

Mereka adalah Dikau Tondo Prastyo (Ekonomi Pembangunan 2015), Nurul Rodiyah (Antropologi 2015), dan Muhammad Yogi Arifky Z (Pendidikan Bahasa Inggris 2016). Keinginan untuk mewujudkan harapan besar warga Dusun Brau Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji untuk menjadikan kampungnya sebagai kampung wisata peternakan membuat mereka tertarik untuk mengkaji Farm Edutourism Brausebagai model pengembangan desa tertinggal berbasis Community Based Tourism dengan menggunakan analisis Objek Daya Tarik Wisata (ODTW).

Selain Goa Pandawa dan Goa Pinus, warga Dusun Brau berkeinginan agar potensi wisata peternakan juga dapat berkembang, sehingga warga Brau dapat merasakan dampak secara ekonomi. Dengan adanya wisata peternakan sapi, warga dapat menjadi tour guide, menjual hasil olahan susu dan menyediakan jasa lainnya. “Namun sampai detik ini, harapan besar warga untuk mewujudkan kampung wisata peternakan tersebut masih sebatas angan, karena belum adanya kompetensi warga dalam mengonsep dan menginisiasi model pengembangan kampung wisata ternak yang tepat dan ekonomis untuk Dusun Brau”kata Dikau.

Tim yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) ini merekomendasikan modul pengembangan wisata edukasi peternakan dan olahan hasil peternakan. Dengan analisis ODTW, AHP, dan SWOT, mereka mendapatkan hasil bahwa konsep wisata edu farm-tourism telah berada pada jalur yang tepat dan layak untuk diaplikasikan dengan terus melakukan pengembangan (growth) sebagai potensi pariwisata dengan strategi diantaranya; (1) mensinergikan antara kelembagaan koperasi, pengelola wisata dan perhutani agar tercipta kejelasan hak dan kewajiban; (2) memperbaiki infrastruktur transportasi dari arah Desa Gunungsari ke Dusun Brau; (3) membuat paket wisata selfi tourism dan farm edu tourism; (4) mengadakan angkutan shuttle bekerjasama angkot Kota Batu; (5) mengadakan event-event untuk menarik wisatawan; (5) meningkatkan produksi olahan susu; (6) melakukan promosi dengan menggunakan papan petunjuk arah dan memanfaatkan media sosial.

Dibawah bimbingan Siti Zurinani, M.A, mereka berharap penelitian ini dapat direkomendasikan kepada Dinas Pariwisata maupun pemerintahan Kota Batu sebagai rancangan model pengembangan desa pinggiran dalam meningkatkan kemandirian ekonomi regional sebagai salah satu pilar dalam mewujudkan gerakan desa semesta dan sharing economy. Dan output utamanya adalah terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Leave a Comment

Scroll to Top